SABAR MEMBUAT DIRI MENJADI KESAYANGAN ALLAH SWT
Sabar tidak hanya menahan diri dari hal-hal yang tidak sesuai aturan Allah SWT, namun juga menahan diri dari nafsu, menahan diri saat di beri kelapangan maupun saat dihadapkan dalam situasi yang sempit. Sabar merupakan tindakan menahan diri dari hal-hal yang ingin dilakukan, dari emosi, dan bertahan tidak mengeluh pada saat sulit atau sedang mengalami musibah. Sabar dibutuhkan kelapangan hati juga ketabahan. Kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dilewati untuk bisa berada di jalan Allah. Kualitas diri seseorang akan terbentuk dari seberapa kuatnya seseorang untuk tetap bersabar. Semakin sabar seorang hamba, maka akan semakin kuat dalam melewati setiap cobaan.
Ali bin Abi Thalib RA, menjelaskan bahwa “kesabaran dan keimanan sangat berkaitan erat ibarat kepala dan tubuh. Jika kepala manusia sudah tidak ada, maka tubuhnya tidak akan berfungsi. Apabila kesabaran hilang maka imanpun akan ikut hilang”. Dijelaskan dalam surat Ali Imron : 200:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung (QS. Ali Imron:200).
Berdasarkan ayat di atas, menurut Quraish Shihab hukum bersabar adalah wajib. Setiap hamba yang tertimpa musibah maka wajib bersabar dari awal ujian datang hingga mendapatkan jalan keluarnya. Sabar merupakan tombak utama dalam iman, semakin tinggi kesabaran kita maka semakin tinggi pula iman kita.
Menurut ulama ada tiga macam sabar yang harus kita miliki, yaitu:
- Sabar dalam Ketaatan
Menjadi hamba yang taat tentunya membutuhkan kesabaran, karena sabar sangat dibutuhkan dalam beribadah kepada Allah, dalam menjalankan kewajiban, sedekah juga dalam membina hubungan baik dengan sesama umat.
- Sabar Menjauhi Maksiat
Menahan diri tidak mendekati dan tidak melakukan maksiat menjadi rangkaian sabar yang harus kita miliki, ada Allah SWT selalu mengawasi dalam setiap aktifitas yang kita jalani.
- Sabar Menerima Takdir Allah
Terkadang kita tidak iklhas terhadap hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Musibah dan ketidaknyamanan hidup sesungguhnya diturunkan Allah untuk menguji kesabaran hambanya. Sejauh mana kita mampu bersabar, menerima dan berusaha kuat menjalani setiap ujian. Maka setelah mampu melewati ujian Allah akan memberikan kabar gembira sebagai hasil dari kesabaran.
Kiat Menjadi Orang Yang Sabar
Dalam buku “Sabar Paling Dalam” karya Fajar Sulaiman diterangkan bahwa sabar merupakan seni dalam menjalani hidup yang tidak mudah. Kesabaran merupakan kekuatan terhebat untuk menghadapi segala rintangan. Berserah diri kepada Allah menjadi cara agar beban menjadi ringan dan kaki tetap mampu melangkah menjelajahi hari-hari. Tidak perlu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain, karena hanya akan membuat kita menjadi pribadi yang tidak pandai bersyukur. Padahal syukur adalah salah satu wujud dari sikap sabar. Hargai hidup dengan tidak mengukur pencapaian kita dengan pencapaian orang lain, karena terjalnya jalan dan tanjakan yang dilewati tentulah berbeda. Semakin sulit jalan yang dilewati, maka dibutuhkan kesabaran yang lebih tinggi. Sabar merupakan kunci utama untuk memperbaiki keadaan agar mampu membuktikan bahwa kehidupan kita tidak seburuk pikiran orang lain.
Tidak ada ujian datang kecuali untuk menguatkan, terimalah dengan sabar dan ikhlas. Ukuran sukses tidak mampu dinilai dengan materi ataupun pencapaian besar, namun lebih kepada seberapa besar kita menjadi orang yang bermanfaat dan selalu berusaha menjadi lebih baik. Jalani hidup dengan baik tanpa perlu merasa banyak kekurangan. Tidak masalah jika sampai sekarang kita belum mencapai kesuksesan. Suatu saat kita akan sampai pada fase menikmati hasil yang telah diusahakan. Bersyukur atas apa saja yang telah kita raih, dan tetap bersabar untuk mengusahakan semua hal yang belum terwujud.
Dalam surat Al-Baqarah: 45, Allah memerintahkan kita untuk meminta pertolongan dan tidak melalaikan shalat.
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Artinya : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.(Al-Baqarah:45)
Shalat menjadi cara terbaik untuk mendatangkan jalan keluar, bersujudlah dan rendahkan diri kita dihadapan Allah. Akuilah bahwa kita hamba yang tidak berdaya terhadap apapun, mintalah petunjuk dan ketenangan. Kemudian terimalah bahwa musibah maupun masalah datang sebagai pengingat akan kelalaian kita kepada Allah. Seringkali sebagai hamba Allah kita merasa tinggi hati karena merasa mampu mencari solusi sendiri dan lupa untuk melibatkan Allah. Setelah ketenangan diraih, maka pikiran akan menjadi jernih dan bersabarlah untuk sampai kepada jalan keluar dari setiap masalah.
Syekh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin Rahimahullah berkata, “Adapun salat maka akan menjadi penolong dalam setiap urusan dunia maupun agama, sehingga disebutkan dalam sebuah hadis: “Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mengalami sesuatu masalah serius, beliau segera melakukan salat” (HR. Abu Daud, Hasan).
Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan agar kita tetap bersabar dalam berbagai keadaan:
- Niat Karena Allah
Segala sesuatu yang diniatkan karena Allah maka akan mendapatkan ridha-Nya, dengan harapan akan diberi kemudahan, kelancaran dan tentunya kesabaran.
- Mendekatkan Diri Kepada Allah
Mendekatkan diri kepada Allah bisa dengan membaca Al-Qur’an ataupun dengan sering berdzikir. Memahami Al-Qur’an mampu membuat kita lebih mengerti bahwa apa yang terjadi dikehidupan kita adalah atas kehendak Allah, sehingga bisa lebih menerima dan bersabar atas segala yang kita peroleh dan harus dijalani. Sedangkan dengan berdzikir hati akan menjadi lebih tenang, pikiran lebih fokus dan bisa membuat keputusan ataupun mencari solusi dengan tepat.
- Mengambil Hikmah
Banyak hikmah tersembunyi dari setiap yang kita alami, maka disarankan untuk tidak mengeluh. Tetap ber-husnudzon kepada Allah, tetap meyakini bisa melewati segalanya dengan ijin Allah, berharap iman kita bertambah dan akan diganti dengan yang jauh lebih baik.
Segala sesuatu tentu diharapkan bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan, namun sebagai hamba yang terkait satu sama lain tidak akan mungkin kita hidup tanpa hambatan. Tidak ada hal yang tidak mungkin diraih dengan kesabaran, selama apapun waktu yang dibutuhkan untuk meraih sesuatu tetap jalani dan usahakan. Tidak ada kesuksesan yang tergapai tanpa usaha yang panjang dan persiapan yang teratur.
Kehidupan yang dijalani dengan kesabaran maka akan mendapatkan hasil yang baik, menjadi penguat hati yang utama. Dengan sabar kita bisa menjadi hamba yang tangguh dan selalu dalam bimbingan Allah. Dengan sabar kita bisa menjadi hamba yang berhasil. Maka bersabarlah, karena sabar menempati kedudukan tertinggi dalam iman. Semoga dengan sabar kita termasuk dalam hamba yang mulia dalam pandangan Allah SWT. Amiin….
Daftar Pustaka
QURANKEMENAGONLINE. Al Qur’an dan Terjemah. online. https:// https://quran.kemenag.go.id/. diakses tanggal 12 Februari 2024.
Putri Asriyani. 2022. Sabar Sebagai Penguat Hati. online. https://fpscs.uii.ac.id. diakses tanggal 12 Februari 2023.
Sulaiman, Fajar. 2022. Sabar Paling Dalam. Jakarta : PT. Bukune Kreatif Cipta.
Ika Wijayanti, S.Pd.Jas Guru PJOK MIM Teladan